Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Biodata Penulis

Jumlah Tamu

My Friend

Syarat-syarat azan dan iqamah



1.      Orang yang menyerukan adzan dan iqamah hendaklah orang yang sudah mumayiz (berakal, walaupun sedikit).
2.      Hendaklah dilakukan sesudah masuk waktu salat, kecuali azan subuh. Boleh dikumandangkan sejak tengah malam.
Menurut hadis:
“dari Jabir Bin Samurah. Ia bercerita, “bilal azan apabila matahari tengah tergelincir, tidak dikuranginya lafaz azan itu, kemudian ia belum iqamah (qamat) sehingga nabi Saw. Keluar. Apabila beliau telah keluar, barulah bilal iqamah, yaitu setelah melihat beliau.” (riwayat ahmad dan muslim)
3.      Orang yang azan dan iqamah itu hendaklah orang islam (muslim). Orang kafir tidak boleh azan dan iqamah.
4.      Kalimat azan dan iqamah hendaklah berturut-turut, berarti tidak diselang dengan kalimat lain atau diselang dengan berhenti yang lama.
5.      Tertib, artinya kalimat-kalimatnya teratur sebagaimana yang tersebut diatas. 


Penulis             : Erwin Romansah
Referensi         : buku “Fiqih Islam”

0 komentar: